Lowongan CPNS has posted a new item, 'Resusitasi Bantuan Hidup Dasar'
Yang dimaksud dengan pengertian resusitasi adalah mengandung arti harfiah
Menghidupkan Kembali yang tentunya hal ini dimaksudkan usaha-usaha yang dapat
dilakukan untuk mencegah suatu episode henti jantung berlanjut menjadi kematian
biologis. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi henti nafas dan henti jantung
Resusitasi Jantung Paru (RJP) merupakan gabungan penyelamatan yang berupa
tindakan pernapasan (bantuan napas) dengan kompresi dada eksternal. RJP
digunakan ketika seorang korban mengalami henti jantung dan henti napas. Dan ini
pada awalnya akan dilakukan bantuan hidup dasar terlebih dahulu.Seperti yang ada
dalam artikel blogger ini bahwa yang dimaksud dengan bantuan hidup dasar adalah
usaha yang dilakukan untuk menjaga jalan nafas (airway) tetap terbuka, menunjang
pernafasan dan sirkulasi dan tanpa menggunakan alat-alat bantu. Usaha ini harus
dimulai dengan mengenali secara tepat keadaan tanda henti jantung atau henti
nafas dan segera memberikan bantuan sirkulasi dan ventilasi.
Tujuan dari pemberian Bantuan Hidup Dasar ini adalah memberikan bantuan dengan
cepat mempertahankan pasok oksigen ke otak, jantung dan alat-alat vital lainnya
sambil menunggu pengobatan lanjutan. Pengalaman menunjukkan bahwa resusitasi
jantung paru akan berhasil terutama pada keadaan 'henti jantung' yang disaksikan
(witnessed) dimana resusitasi segera dilakukan oleh orang yang berada di sekitar
korban.Ketika akan memberikan bantuan dasar akan ini maka hal ini memerlukan
tanda dari henti jantung yang berupa :
Kesadaran hilang (dalam 15 detik setelah henti jantung).
Tak teraba denyut arteri besar (femoralis dan karotis pada orang dewasa atau
brakialis pada bayi).
Henti nafas atau mengap-megap (gasping).
Terlihat seperti mati (death like appearance)
Warna kulit pucat sampai kelabu.
Pupil dilatasi (setelah 45 detik). {Sunatrio DR, Resusitasi Jantung Paru, Editor
Muchtaruddin Mansyur, IDI, Jakarta, hal : 193.}
Langkah-langkah yang diberikan dalam usaha kita memberikan bantuan hidup dasar
ini. Langkah-langkah pemberian bantuan hidup dasar dan kita mengenalnya dengan
istilah yang mudah diingat yaitu A-B-C dan bentuk ABC dalam resusitasi jantung
paru tersebut adalah dengan :
Airway. Berhasil tidaknya dalam memberikan resusitasi jantung paru bahwa yang
dimaksud dengan resusitasi jantung paru ini berawal dari cepatnya dalam
pemberian bantuan pembukaan jalan nafas. Cara mmebuka jalan nafas korban henti
jantung ini adalah dengan segera menekuk kepala korban ke belakang sejauh
mungkin, posisi terlentang kadang-kadang sudah cukup menolong karena sumbatan
anatomis akibat lidah jatuh ke belakang dapat dihilangkan. Kepala harus
dipertahankan dalam posisi ini.
Breathing (Pernafasan). Dalam memberikan bantuan pernafasan ini bisa dilakukan
dengan cara melakukan pernafasan mulut ke mulut penolong menggunakan satu tangan
di belakang leher korban sebagai ganjalan agar kepala tetap tertarik ke
belakang, tangan yang lain menutup hidung korban (dengan ibu jari dan telunjuk)
sambil turut menekan dahi korban ke belakang. Penolong menghirup nafas dalam
kemudian meniupkan udara ke dalam mulut korban dengan kuat. Ekspirasi korban
adalah secara pasif, sambil diperhatikan gerakan dada waktu mengecil. Siklus ini
diulang satu kali tiap lima detik selama pernafasan masih belum adekuat.
Circulation (Sirkulasi Buatan). Sering disebut juga dengan Kompresi Jantung
Luar. Henti jantung (cardiac arrest) ialah hentinya jantung dan peredaran darah
secara tiba-tiba, pada seseorang yang tadinya tidak apa-apa dan hal ini
merupakan keadaan darurat yang paling gawat.
Yang perlu diketahui dalam hal bantuan hidup dasar ini adalah yang akan kita
bantu. Seseorang yang memerlukan bantuan semacam ini adalah benar-benar orang
yang dalam keadaan bahaya bila tidak segera mendapatkan pertolongan. Bila
terjadi nafas primer, jantung terus dapat memompa darah selama beberapa menit
dan sisa O2 yang berada dalam paru darah akan terus beredar ke otak dan organ
vital lain. Penanganan dini pada korban dengan henti nafas atau sumbatan jalan
nafas dapat mencegah henti jantung. Bila terjadi henti jantung primer, O2 tidak
beredar dan O2 yang tersisa dalam organ vital akan habis dalam beberapa detik.
Henti jantung dapat disertai dengan fenomena listrik berikut : fibrilasi
fentrikular, takhikardia fentrikular, asistol ventrikular atau disosiasi
elektromekanis.Tindakan resusitasi meliputi posisi pembukaan jalan nafas buatan
dan kompresi dada luar dilakukan kalau memang betul dibutuhkan. Ini ditentukan
penilaian yang tepat. Setiap langkah ABC RJP dimulai dengan penentuan tidak ada
respon, tidak ada nafas dan tidak ada nadi. Pada korban yang tiba- tiba kolaps,
kesadaran harus segera ditentukan dengan tindakan goncangan atau teriak yang
terdiri dari menggoncangkan korban dengan lembut dan memanggil keras.
You may view the latest post at
http://lowongancpns.info/resusitasi-bantuan-hidup-dasar/
You received this e-mail because you asked to be notified when new updates are
posted.
Best regards,
Lowongan CPNS
http://lowongancpns.info
Yang dimaksud dengan pengertian resusitasi adalah mengandung arti harfiah
Menghidupkan Kembali yang tentunya hal ini dimaksudkan usaha-usaha yang dapat
dilakukan untuk mencegah suatu episode henti jantung berlanjut menjadi kematian
biologis. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi henti nafas dan henti jantung
Resusitasi Jantung Paru (RJP) merupakan gabungan penyelamatan yang berupa
tindakan pernapasan (bantuan napas) dengan kompresi dada eksternal. RJP
digunakan ketika seorang korban mengalami henti jantung dan henti napas. Dan ini
pada awalnya akan dilakukan bantuan hidup dasar terlebih dahulu.Seperti yang ada
dalam artikel blogger ini bahwa yang dimaksud dengan bantuan hidup dasar adalah
usaha yang dilakukan untuk menjaga jalan nafas (airway) tetap terbuka, menunjang
pernafasan dan sirkulasi dan tanpa menggunakan alat-alat bantu. Usaha ini harus
dimulai dengan mengenali secara tepat keadaan tanda henti jantung atau henti
nafas dan segera memberikan bantuan sirkulasi dan ventilasi.
Tujuan dari pemberian Bantuan Hidup Dasar ini adalah memberikan bantuan dengan
cepat mempertahankan pasok oksigen ke otak, jantung dan alat-alat vital lainnya
sambil menunggu pengobatan lanjutan. Pengalaman menunjukkan bahwa resusitasi
jantung paru akan berhasil terutama pada keadaan 'henti jantung' yang disaksikan
(witnessed) dimana resusitasi segera dilakukan oleh orang yang berada di sekitar
korban.Ketika akan memberikan bantuan dasar akan ini maka hal ini memerlukan
tanda dari henti jantung yang berupa :
Kesadaran hilang (dalam 15 detik setelah henti jantung).
Tak teraba denyut arteri besar (femoralis dan karotis pada orang dewasa atau
brakialis pada bayi).
Henti nafas atau mengap-megap (gasping).
Terlihat seperti mati (death like appearance)
Warna kulit pucat sampai kelabu.
Pupil dilatasi (setelah 45 detik). {Sunatrio DR, Resusitasi Jantung Paru, Editor
Muchtaruddin Mansyur, IDI, Jakarta, hal : 193.}
Langkah-langkah yang diberikan dalam usaha kita memberikan bantuan hidup dasar
ini. Langkah-langkah pemberian bantuan hidup dasar dan kita mengenalnya dengan
istilah yang mudah diingat yaitu A-B-C dan bentuk ABC dalam resusitasi jantung
paru tersebut adalah dengan :
Airway. Berhasil tidaknya dalam memberikan resusitasi jantung paru bahwa yang
dimaksud dengan resusitasi jantung paru ini berawal dari cepatnya dalam
pemberian bantuan pembukaan jalan nafas. Cara mmebuka jalan nafas korban henti
jantung ini adalah dengan segera menekuk kepala korban ke belakang sejauh
mungkin, posisi terlentang kadang-kadang sudah cukup menolong karena sumbatan
anatomis akibat lidah jatuh ke belakang dapat dihilangkan. Kepala harus
dipertahankan dalam posisi ini.
Breathing (Pernafasan). Dalam memberikan bantuan pernafasan ini bisa dilakukan
dengan cara melakukan pernafasan mulut ke mulut penolong menggunakan satu tangan
di belakang leher korban sebagai ganjalan agar kepala tetap tertarik ke
belakang, tangan yang lain menutup hidung korban (dengan ibu jari dan telunjuk)
sambil turut menekan dahi korban ke belakang. Penolong menghirup nafas dalam
kemudian meniupkan udara ke dalam mulut korban dengan kuat. Ekspirasi korban
adalah secara pasif, sambil diperhatikan gerakan dada waktu mengecil. Siklus ini
diulang satu kali tiap lima detik selama pernafasan masih belum adekuat.
Circulation (Sirkulasi Buatan). Sering disebut juga dengan Kompresi Jantung
Luar. Henti jantung (cardiac arrest) ialah hentinya jantung dan peredaran darah
secara tiba-tiba, pada seseorang yang tadinya tidak apa-apa dan hal ini
merupakan keadaan darurat yang paling gawat.
Yang perlu diketahui dalam hal bantuan hidup dasar ini adalah yang akan kita
bantu. Seseorang yang memerlukan bantuan semacam ini adalah benar-benar orang
yang dalam keadaan bahaya bila tidak segera mendapatkan pertolongan. Bila
terjadi nafas primer, jantung terus dapat memompa darah selama beberapa menit
dan sisa O2 yang berada dalam paru darah akan terus beredar ke otak dan organ
vital lain. Penanganan dini pada korban dengan henti nafas atau sumbatan jalan
nafas dapat mencegah henti jantung. Bila terjadi henti jantung primer, O2 tidak
beredar dan O2 yang tersisa dalam organ vital akan habis dalam beberapa detik.
Henti jantung dapat disertai dengan fenomena listrik berikut : fibrilasi
fentrikular, takhikardia fentrikular, asistol ventrikular atau disosiasi
elektromekanis.Tindakan resusitasi meliputi posisi pembukaan jalan nafas buatan
dan kompresi dada luar dilakukan kalau memang betul dibutuhkan. Ini ditentukan
penilaian yang tepat. Setiap langkah ABC RJP dimulai dengan penentuan tidak ada
respon, tidak ada nafas dan tidak ada nadi. Pada korban yang tiba- tiba kolaps,
kesadaran harus segera ditentukan dengan tindakan goncangan atau teriak yang
terdiri dari menggoncangkan korban dengan lembut dan memanggil keras.
You may view the latest post at
http://lowongancpns.info/resusitasi-bantuan-hidup-dasar/
You received this e-mail because you asked to be notified when new updates are
posted.
Best regards,
Lowongan CPNS
http://lowongancpns.info
Tidak ada komentar:
Posting Komentar