Cerita has posted a new item, 'Anas: Hanya Fir'aun Tak Pernah Sakit'
Entah ada kaitannya atau tidak dengan isu sprindik KPK dan mundurnya Ibas dari
DPR, Kamis petang 14/2/2013, bertempat di Kantor DPP Partai Demokrat (PD), Anas
Urbaningrum beserta jajaran Pengurus Harian DPP PD (a.l. Saan Mustofa dan Deny
Kailimang) menandatangani Pakta Integritas.
Penandatanganan Pakta Integritas yang ditayangkan langsung oleh Metro TV dan TV
One itu diawali dengan pernyataan pers Anas Urbaningrum. Menariknya, dalam
jumpa per situ Anas dengan gaya tenangnya sempat berseloroh soal dirinya dan
Pakta Integritas PD.
Soal berita dirinya sakit. Anas mengaku memang sakit, tetapi dia tidak bisa
mendeskripsikan sakitnya itu karena dia bukan dokter. Pokoknya , gak enaklah
katanya.
Meski membenarkan dirinya sakit tetapi Anas sempat berseloroh, bahwa dirinya
manusia biasa, karena itu wajar bila sakit. Orang yang gak pernah sakit itu
Fir,aun katanya. Karena gak pernah sakit, maka dia (Firaun) menganggap dirinya
Tuhan tambah Anas.
Terkait Pakta Integritas Anas sangat menghargainya dan menyatakan bahwa Pakta
Integritas itu sesuatu yang penting bagi strategi penguatan partai. Sebelum
meneken Pakta Integritas di atas kertas berlogo Partai Demokrat, Anas juga
sempat berseloroh dengan menyebut Pakta Integritas yang dia tandatangani itu
sebagai Pakta Integritas Kasih Sayang.
Meski dikemas dalam kalimat bernada canda tetapi seloroh Ana situ sangat kentara
menyiratkan pandangan dan pendiriannya soal tindakan Ketua Majelis Tinggi
mengambil alih kepemimpinan PD dari tangannya.
Pertama, dia membenarkan dirinya sakit tetapi menyatakan bahwa dia tidak bisa
mendeskripsikan apa sakitnya. Pernyataan ini mudah dibaca bahwa Anas
sesungguhnya memang tidak sakit. Sakit hanyalah alasan politis (yang diadakan)
atas penolakannya hadir di Puri Cikeas memenuhi undangan Ketua Majelis Tinggi
untuk menandatangani Pakta Integritas.
Kedua, ungkapan orang yang tidak pernah sakit itu adalah Firaun, karena gak
pernah sakit dia merasa dirinya Tuhan merupakan sinyal pesan moral Anas kepada
kolega dan lawan politiknya bahwa yang namanya manusia itu memiliki kelemahan.
Jika ungkapan ini merupakan analogi, maka yang ingin dikatakan Anas adalah bahwa
kejayaan janganlah dimaknai sebagai sesuatu yang langgeng. Suatu ketika dia akan
jatuh. Sebab Firaun pun ternyata bisa mati.
Dengan ungkapan itu boleh jadi dia ingin menyinggung soal elektabilitas PD yang
terus Anjlok di bawah kepemimpinan dirinya sebagai suatu keadaan partai yang
sedang sakit. Akan tetapi, sepertinya, dia ingin mengatakan bahwa sakitnya PD
itu bukan semata-mata karena factor dirinya, melainkan karena banyak factor.
Analogi Firaun itu tepat untuk petinggi PD saat ini, khususnya SBY, yang merasa
bahwa PD itu adalah partai besar yang selama ini disukai rakyat dan penyebab
jatuhnya elektabilitasnya adalah karena Anas. Andai Anas mundur, maka mereka
beranggapan bahwa elektabilitas PD akan kembali meninggi, sebab icon PD yaitu
SBY akan bisa dengan mudah mengembalikan elektabilitas itu. Sebab, menurut
hitungan mereka, elektabilitas SBY masih sangat tinggi (>50%).
Boleh jadi, sikap elit di jajaran Dewan Pembina dan Majelis Tinggi PD yang
menjadikan hasil survei yang menempatkan elektabilitas SBY tinggi sebagai ukuran
keyakinan bahwa SBY lah satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan PD, oleh Anas
dipandang sebagai sikap jumawa, gede rasa. Sikap jumawa inilah yang analog
dengan sikap Firaun, yang menyebabkan dirinya lupa daratan.
Ketiga, istilah Pakta Integritas Kasih Sayang. Entah disengaja atau tidak, Anas
dan kawan-kawan menandatangani Pakta Integritas pada hari Kamis tanggal 14
Februari 2013, bertepatan dengan Hari Valentine. Karena bertepatan dengan hari
Valentine itu Anas menyebut Pakta Integritas PD yang dia (dan kawan-kawan)
tandatangani itu sebagai Pakta Integritas Kasih Sayang.
Boleh saja orang menyebut seloroh Anas sebagai celetukan dan candaan spontan
tanpa pretensi apa-apa. Tetapi mengingat Anas adalah tipe politisi yang sangat
irit kata-kata, tidak mudah berkomentar, tenang dan berhati-hati jika terpaksa
memberi komentar, maka istilah Pakta Integritas Kasih Sayang itu jelas
mengandung pesan moral.
Pesan moral itu jelas tertuju kepada elit Dewan Pembina dan Majelis Tinggi yang
terkesan grasa-grusu mengambil keputusan. Tindakan memasung kewenangan dirinya
sebgai Ketum PD memang terkesan terlalu emosional, ketimbang rasional.
Bayangkan, hanya karena hasil survey (yang boleh jadi pesanan itu) para elit
itu, terutama sosok SBY, mengambil kebijakan politis penting yang justru
bertentangan dengan konstitusi partai.
Dengan istilah kasih sayang itu, sepertinya Anas cs ingin menyampaikan pesan
kepada SBY bahwa buatlah keputusan yang rasional dan penuh kekeluargaan, jika
ingin menyelamatkan Partai Demokrat, bukan dengan cara-cara intimidatif
menggunakan senjata yang bernama Pakta Integritas.
Wallahualam .
You may view the latest post at
http://cerita.biz/anas-hanya-firaun-tak-pernah-sakit/
Best regards,
Cerita
http://cerita.biz
Entah ada kaitannya atau tidak dengan isu sprindik KPK dan mundurnya Ibas dari
DPR, Kamis petang 14/2/2013, bertempat di Kantor DPP Partai Demokrat (PD), Anas
Urbaningrum beserta jajaran Pengurus Harian DPP PD (a.l. Saan Mustofa dan Deny
Kailimang) menandatangani Pakta Integritas.
Penandatanganan Pakta Integritas yang ditayangkan langsung oleh Metro TV dan TV
One itu diawali dengan pernyataan pers Anas Urbaningrum. Menariknya, dalam
jumpa per situ Anas dengan gaya tenangnya sempat berseloroh soal dirinya dan
Pakta Integritas PD.
Soal berita dirinya sakit. Anas mengaku memang sakit, tetapi dia tidak bisa
mendeskripsikan sakitnya itu karena dia bukan dokter. Pokoknya , gak enaklah
katanya.
Meski membenarkan dirinya sakit tetapi Anas sempat berseloroh, bahwa dirinya
manusia biasa, karena itu wajar bila sakit. Orang yang gak pernah sakit itu
Fir,aun katanya. Karena gak pernah sakit, maka dia (Firaun) menganggap dirinya
Tuhan tambah Anas.
Terkait Pakta Integritas Anas sangat menghargainya dan menyatakan bahwa Pakta
Integritas itu sesuatu yang penting bagi strategi penguatan partai. Sebelum
meneken Pakta Integritas di atas kertas berlogo Partai Demokrat, Anas juga
sempat berseloroh dengan menyebut Pakta Integritas yang dia tandatangani itu
sebagai Pakta Integritas Kasih Sayang.
Meski dikemas dalam kalimat bernada canda tetapi seloroh Ana situ sangat kentara
menyiratkan pandangan dan pendiriannya soal tindakan Ketua Majelis Tinggi
mengambil alih kepemimpinan PD dari tangannya.
Pertama, dia membenarkan dirinya sakit tetapi menyatakan bahwa dia tidak bisa
mendeskripsikan apa sakitnya. Pernyataan ini mudah dibaca bahwa Anas
sesungguhnya memang tidak sakit. Sakit hanyalah alasan politis (yang diadakan)
atas penolakannya hadir di Puri Cikeas memenuhi undangan Ketua Majelis Tinggi
untuk menandatangani Pakta Integritas.
Kedua, ungkapan orang yang tidak pernah sakit itu adalah Firaun, karena gak
pernah sakit dia merasa dirinya Tuhan merupakan sinyal pesan moral Anas kepada
kolega dan lawan politiknya bahwa yang namanya manusia itu memiliki kelemahan.
Jika ungkapan ini merupakan analogi, maka yang ingin dikatakan Anas adalah bahwa
kejayaan janganlah dimaknai sebagai sesuatu yang langgeng. Suatu ketika dia akan
jatuh. Sebab Firaun pun ternyata bisa mati.
Dengan ungkapan itu boleh jadi dia ingin menyinggung soal elektabilitas PD yang
terus Anjlok di bawah kepemimpinan dirinya sebagai suatu keadaan partai yang
sedang sakit. Akan tetapi, sepertinya, dia ingin mengatakan bahwa sakitnya PD
itu bukan semata-mata karena factor dirinya, melainkan karena banyak factor.
Analogi Firaun itu tepat untuk petinggi PD saat ini, khususnya SBY, yang merasa
bahwa PD itu adalah partai besar yang selama ini disukai rakyat dan penyebab
jatuhnya elektabilitasnya adalah karena Anas. Andai Anas mundur, maka mereka
beranggapan bahwa elektabilitas PD akan kembali meninggi, sebab icon PD yaitu
SBY akan bisa dengan mudah mengembalikan elektabilitas itu. Sebab, menurut
hitungan mereka, elektabilitas SBY masih sangat tinggi (>50%).
Boleh jadi, sikap elit di jajaran Dewan Pembina dan Majelis Tinggi PD yang
menjadikan hasil survei yang menempatkan elektabilitas SBY tinggi sebagai ukuran
keyakinan bahwa SBY lah satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan PD, oleh Anas
dipandang sebagai sikap jumawa, gede rasa. Sikap jumawa inilah yang analog
dengan sikap Firaun, yang menyebabkan dirinya lupa daratan.
Ketiga, istilah Pakta Integritas Kasih Sayang. Entah disengaja atau tidak, Anas
dan kawan-kawan menandatangani Pakta Integritas pada hari Kamis tanggal 14
Februari 2013, bertepatan dengan Hari Valentine. Karena bertepatan dengan hari
Valentine itu Anas menyebut Pakta Integritas PD yang dia (dan kawan-kawan)
tandatangani itu sebagai Pakta Integritas Kasih Sayang.
Boleh saja orang menyebut seloroh Anas sebagai celetukan dan candaan spontan
tanpa pretensi apa-apa. Tetapi mengingat Anas adalah tipe politisi yang sangat
irit kata-kata, tidak mudah berkomentar, tenang dan berhati-hati jika terpaksa
memberi komentar, maka istilah Pakta Integritas Kasih Sayang itu jelas
mengandung pesan moral.
Pesan moral itu jelas tertuju kepada elit Dewan Pembina dan Majelis Tinggi yang
terkesan grasa-grusu mengambil keputusan. Tindakan memasung kewenangan dirinya
sebgai Ketum PD memang terkesan terlalu emosional, ketimbang rasional.
Bayangkan, hanya karena hasil survey (yang boleh jadi pesanan itu) para elit
itu, terutama sosok SBY, mengambil kebijakan politis penting yang justru
bertentangan dengan konstitusi partai.
Dengan istilah kasih sayang itu, sepertinya Anas cs ingin menyampaikan pesan
kepada SBY bahwa buatlah keputusan yang rasional dan penuh kekeluargaan, jika
ingin menyelamatkan Partai Demokrat, bukan dengan cara-cara intimidatif
menggunakan senjata yang bernama Pakta Integritas.
Wallahualam .
You may view the latest post at
http://cerita.biz/anas-hanya-firaun-tak-pernah-sakit/
Best regards,
Cerita
http://cerita.biz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar