Cerita has posted a new item, 'Diingatkan bersyukur!!!'
Sore tadi. Dari dulu saya paling tak tahan ketika harus melewati pemukiman2
padat, bukan karena saya merasa melewati daerah itu kotor, sumpek, atau apalah
tapi lebh ke perasaan. Saya tak pernah suka ketika melewati daerah2 itu kita
dihadapkan pada realitas kemiskinan negeri ini. Dan itu yang bikin saya
sedih.Dan hari ini. Saya dihadapkan pada realita itu. Memang tinggal di salah
satu kota besar kita disuguhkan akan kemewahan, rumah2 di sekitaran saya
contohnya. Yang garasi nya saja bisa menampung lebih dari 1 mobil. Namun, tengok
di balik tembok- tembok kokoh menjulang nan mewah
Iya, dibalik tembok- tembok itu ada rumah- rumah berhimpitan. Dibilang rumah? Ah
bukan sepertinya, hanya sepetak kamar |seukuran ruang kamar saya, mungkin|
sepetak kamar ditempati sekeluarga, 5 orang. Sampai teman saya bilang, gimana
tidurnya ya,bu??Dan itu tidak satu, masih banyak berhimpit lain disana.
Belum cukup sampai disini, ketika majikan yang notabenenya orang mampu pun
menganggap mereka adalah orang2 berbeda kasta, ahhh cukup mengiris hati
Ini realita, realita kehidupan. Mengajarkan saya untuk bersyukur |berhenti
mengeluh hal- hal tak penting|Menyadarkan saya untuk terus membantu dan berbagi
sesama |dengan kemampuan saya tentunya|dan Mengingatkan saya untuk tidak
membedakan orang lain baik suku, ras, agama, pangkat, kedudukan |insyaallah|Tak
perlu rasanya menyuruh orang lain tetap semua dimulai dari diri sendiri.
Tulisan ini saya posting di note FB beberapa hari lalu. Bandung, 20 mei 2013
You may view the latest post at
http://cerita.biz/
Best regards,
Cerita
http://cerita.biz
Sore tadi. Dari dulu saya paling tak tahan ketika harus melewati pemukiman2
padat, bukan karena saya merasa melewati daerah itu kotor, sumpek, atau apalah
tapi lebh ke perasaan. Saya tak pernah suka ketika melewati daerah2 itu kita
dihadapkan pada realitas kemiskinan negeri ini. Dan itu yang bikin saya
sedih.Dan hari ini. Saya dihadapkan pada realita itu. Memang tinggal di salah
satu kota besar kita disuguhkan akan kemewahan, rumah2 di sekitaran saya
contohnya. Yang garasi nya saja bisa menampung lebih dari 1 mobil. Namun, tengok
di balik tembok- tembok kokoh menjulang nan mewah
Iya, dibalik tembok- tembok itu ada rumah- rumah berhimpitan. Dibilang rumah? Ah
bukan sepertinya, hanya sepetak kamar |seukuran ruang kamar saya, mungkin|
sepetak kamar ditempati sekeluarga, 5 orang. Sampai teman saya bilang, gimana
tidurnya ya,bu??Dan itu tidak satu, masih banyak berhimpit lain disana.
Belum cukup sampai disini, ketika majikan yang notabenenya orang mampu pun
menganggap mereka adalah orang2 berbeda kasta, ahhh cukup mengiris hati
Ini realita, realita kehidupan. Mengajarkan saya untuk bersyukur |berhenti
mengeluh hal- hal tak penting|Menyadarkan saya untuk terus membantu dan berbagi
sesama |dengan kemampuan saya tentunya|dan Mengingatkan saya untuk tidak
membedakan orang lain baik suku, ras, agama, pangkat, kedudukan |insyaallah|Tak
perlu rasanya menyuruh orang lain tetap semua dimulai dari diri sendiri.
Tulisan ini saya posting di note FB beberapa hari lalu. Bandung, 20 mei 2013
You may view the latest post at
http://cerita.biz/
Best regards,
Cerita
http://cerita.biz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar